Saturday, September 14, 2013

Tak pernah memiliki.

Keluar bertemu banyaknya manusia.Demi bertemu diri sendiri.Ah,rupanya ingin bertemu diri sendiri tidak semudah membuat temu janji.Tidak selalu ia datang menemui kita di masa yang kita mahu. Dan,semakin banyak berjalan,lidah seolah semakin tidak pandai berkata.Jari semakin diam tidak berkutik di sudut.Hanya hati.Hanya hati yang semakin penuh.Mungkin,dia sudah penat bermain huruf,biarlah ia kekal begitu tanpa diterjemah ke mana-mana pun.

"Segala jalan yang telah kulalui,segala pertemuan pasti berakhir"

Ia rangkap pertama dalam lirik lagu.Membuatkan saya selalu termenung memandang manusia-manusia berjalan di sekeliling.Membuatkan saya semakin tertanya-tanya,apakah jalan yang saya pilih,yang saya harap ini,akhirnya bertemu takdir Tuhan.Agar segera hati ini rehat dari sangka-sangka indah yang mustahil,dan sangka-sangka kurang indah yang tidak mustahil.Memikirkan segala pertemuan yang pernah, menguntum senyum yang terlalu sekejap yang akhirnya dipadamkan demi mengingatkan segala pertemuan pasti berakhir.

Pasti,saya belum mencintai dengan benar.Orang kata,pencinta sejati tidak berjanji.Pencinta sejati tidak meminta yang lain untuk menanti.Pencinta sejati tidak merasa memiliki.Pencinta sejati tidak bermimpi,tapi dia beraksi.Ia tidak mudah.Berapa ramai yang mengaku mencintai tetapi menyuruh menanti.Berapa ramai yang mengaku mencintai tetapi hanya sekadar lewat mimpi dan janji.Pencinta harus belajar mencintai tanpa rasa memiliki.Rasa pemilikan hanya akan membunuh diri sendiri saat ia tak bisa digapai atau saat ia disambar dari tangan.Sudah sememangnya kita tidak pernah memiliki sungguhpun sudah di sisi.




Seperti kita di hari lahir,kosong.Itulah kita dari awal hingga akhir,kosong.Yang ada,cuma kasih sayang Tuhan mencurah-curah dari hujung dunia hingga ke pintu syurga.Meletakkan diri di hujung ranting, Tuhan terlalu penyayang dengan tidak membenarkan ranting itu patah.

Kekal tersemat di hati.




3 comments:

pakurawan said...

zerius power

dalam betul falsafah, rasa nak buat sajak je lepas baca.

"Meletakkan diri di hujung ranting, Tuhan terlalu penyayang dengan tidak membenarkan ranting itu patah."

Anonymous said...

tulisan memang bes, lagu pun bes.

bawahbumi said...

@tidakbest

P(ujian)?
Tahniahh maju dah dia banyak langkah.

@anon

Hm tulisan inche lagii best.Jangan cuti lama sangat.