Diracun tulisan sendiri.

Mengingat kembali semua cerpen yang pernah ditulis; tentang layang-layang tentang cinta dan semuanya.Rasa seperti dijerut tangan sendiri. Tulisan,memang adakalanya menghukum penulis itu sendiri.Mungkin bukan adakala,banyak kala!

Ketika membaca,tentang Maryam yang diuji kesuciannya,tentang Ibrahim yang diuji kecintaannya,tentang nabi agung Muhammad yang diuji Al-Aminnya,saya tahu,Tuhan memang selalu akan menguji di lekuk hati paling dalam,yang paling siap untuk pecah.

Saat-saat begitu,diuji di titik terdalam,waras perasaan yang dipasak pada iman,akan menang. Walau jalannya panjang,walau hujungnya terlalu gelap hitam dan nampak menakutkan.Tapi,

Tapi...

Manusia dan segala perasaan.Manusia dan segala ketidakupayaan melangkau hari esok.Manusia dan fikiran.Hanya mampu begitulah, terkadang menangis mengadu,terkadang bersendiri mencari,terkadang tidak dapat melangkah,keliru.

Berhenti.

Menunggu wahyu turun?
-Mustahil !

Jadi,hanya beginilah.
Menampal hati pecah-pecah.Terjengah-jengah.

Haram berlawan halal,itu jelas.Pilihannya ya pasti yang halal.Tapi bila..
harus berlawan harus,di mana pula mahu mengukurtimbang,terbaik antara dua?

Jadi,hanya beginilah.
Sekejap di situ,sekejap di sini.
Ditolak ombak,dilambung tinggi,masih tak tercapai tepi.

...

Tarik,dan lepas.Sampai ke hari ini,tak mampu.Maka,logiklah jika lelayang jatuh berkali-kali.

...

Tuhan.