Friday, May 15, 2015

Selamat Hari Ibu.



Jumaat dahulu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu. Tapi setelah kau pergi, Jumaat menjadi terlalu syahdu untuk dimengerti. Terkadang bila wajah kau, tubuh kau, jiwa kau muncul secara tiba tiba dalam mimpi, seolah masih bernyawa dan hidup, aku tak dapat membezakan apakah itu benar-benar sedang terjadi Tuhan?

Dunia, kata dia, kata mereka, bukan tempat hasrat dan hajat terlaksana. Dunia, adalah tempat kita berhajat-yang-tak-akan-dijawab untuk sekali lagi dan berkali-kali merasakan manisnya hubungan kehambaan-ketuhanan yang telah selalu terlupakan. Sungguh, doa dan harapan cumalah salah satu jalan dari banyak jalan untuk mendekatkan hamba pada Tuhannya, sedang hajat itu tidak pernah pula akan kesampaian.

Cuma kadang-kadang Tuhan izinkan rindu itu bertemu juga walau akhirnya hanya menambahkan kesakitan yang telah ada. Bila cuba mahu kusentuh wajahmu yang lesu serta merta engkau menghilang pergi lagi tinggalkan sekeping hati yang baru hendak sembuh. Mimpi telah tamat, ruh aku masih terduduk di situ tidak mahu pulang ke dunia, untuk kedua kalinya mimpi terasa terlalu indah sekaligus adalah hadiah yang terlalu memedihkan.

Melalui engkau, aku jadi mengerti, ada yang terlahir ke dunia untuk membahagiakan orang lain sedang hati sendiri terluka tercedera. Sengsaranya mengharapkan cinta hadir, akhirnya Tuhan menjemputmu pulang, segera merasai nikmatnya cinta yang abadi, cinta yang gah, setelah cinta yang engkau tagihkan hanya bertemu kekecewaan.

KLIA Arrival, 1 Julai 2014

Cukup membaca matamu.
Cekalmu aku cemburu.
Selamat Hari Ibu!

Ya Allah! Ampunilah dosanya Noor Azima Binti Hamimi, kasihani dan sejahterakanlah dia, maafkanlah kesalahannya, muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah kuburnya, terimalah kebaikkannya, hapuskanlah kesalahannya, dengan RahmatMu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.


Bilakan lagi dapat bertemu ?