Di sudut itu
sebuah pasu
bunga merah jambu
yang dulu kau belai
yang dulu kau jirus
kian pudar
gugur satu persatu
Menatapnya,
mana mungkin gugur dari ingatan
sekian lamanya
menjadi akar meneguh hatiku
Tapi Tuhan selalu,
mengirim beberapa hujan
daun pun pandai merimbun
walau bunga tiada sekuntum
No comments:
Post a Comment